Dear my sisters . . . muslimah
all over the world
Sister,
Jantung ini kadang berdebar melihat sesimpul
senyuman dari seorang laki-laki, mata ini tanpa berkedip mengagumi satu sisi
dari seorang laki-laki. Hati ini, sering sekali mendiskripsikan suatu keindahan
dari seorang laki-laki. Dan semuanya itu, di luar kendali kita. Walaupun, kita
tahu, sebenarnya itu semua bisa dikendalikan
Sayangnya, laki-laki itu menghampiri seorang
wanita, yang berambut hitam nan panjang, tingginya jenjang, memakai high heels
yang makin memperlihatkan keindahan kakinya, kulitnya pun putih bersih . . .
matanya belok, dan . . . itu membuatnya terlihat sexy sekali. Sejenak
bertanya-tanya, "Pria yang ku deskripsikan dengan sempurna itu, ternyata
lebih memilih menghampiri dia..."
Dalam hati, muncul lagi sebuah argument :
"Seandainya . . . aku ini bisa menunjukkan kulitku yang indah ini,
seandainya. . . aku bisa menampakkan hiasan-hiasan yang dapat memperindah
rambutku, seandainya. . .aku bisa menunjukkan betapa aku tak kalah sexy dengan
perempuan itu."
Aku melihat kerudungku, aku
melihat telapak kakiku yang terbalut kaos kaki, aku melihat lenganku yang
tertutup oleh kemeja panjang, dengan rok yang mengayun sampai ke matakaki. Dan
hanya ada jam tangan yang tergelang rapi di lengan kiriku.
Si hati bilang : "If I. . .If I. . .If I
could . . ."
Masih, lagi dan lagi : "Aku sama
cantiknya dengan dia, bahkan aku lebih cantik. . ."
Pikiranpun jauh melayang. Angan-angan yang
buram itu kian berdatangan.
Sister,
Have you ever ever feel the way I feel ? . . .
Aku merunduk. Dan segera mengambil air wudlu.
"Kaukah yang aku cari ?
yang selama ini menggelayuti pikiranku, dan hanya cantikmulah yang aku cari ? .
. . dan hanya cantikmulah untukku . . . aku tau betapa cantiknya dirimu,
walaupun kau tak menunjukkan satupun dari tanda kecantikanmu. Would you marry
me ? . . . "
Tak terimajinasikan bahwa akan ada sesosok
pria yang menemuiku dan mengatakan hal itu kepadaku. Aku terbangun dari mimpi.
. .dan melihat, betapa sedikitnya wanita-wanita terindah di dunia ini, betapa
sedikitnya wanita-wanita yang menyadari cantiknya adalah suatu harga yang
mahal, yang tak terbeli oleh apapun di dunia ini.
Sister,
Kita-lah . . . muslimah-muslimah yang cantik,
yang senantiasa terpancar kecantikannya walaupun kita tak memperlihatkannya.
Kita lah muslimah yang menjaga kecantikan kita, menjaga ke-eksklusif-an
kecantikan kita. Just for someone who has truely love, caused Allah.
Sister, kalau diibaratkan tiket, kita ini . .
. tiket VVVVVVVVVVVVVVVVVVIP, kita ini eksklusif. Kita ini mahal sekali. Kita
nggak mudah untuk disentuh. Kita nggak mudah untuk dilecehkan. Kita ini
terhormat, kita ini . . . wanita-wanita yang ditinggikan martabatnya
oleh agama ini.
Sister,
dan lagi, hijab ini, rok panjang ini, kemeja ini,
dan kaos kaki ini. . . bukan pelanggaran HAM
, that's protect us. Agama ini, melindungi kita, agama ini . . .
menempatkan hak asasi kita pada posisi yang mulia.
Sister,
kita ini spesial, dan hanya untuk pria spesial
yang terhormat pula.
Sister,
sebelum aqad nikah itu diucapkan, mari
mempercantik diri kita, agar mampu bersanding dengan pria yang tampan. Tampan
luar dan tampan dalam. Remember, sister . . . 'yang baik, yaaa untuk yang baik'
. . .
Common Sister,
kita-lah wanita-wanita spesial
yuuk, kita mempercantik diri kita bersama-sama
dengan hijab yang ditentukan Allah . . .
Sister, pleas say it out loud, . . . : I am
beautifull, You are beautifull, We are beautifull . . . muslimah on the top
Allahuakbar ! ! !
by : Diah Ratih Anggraini
published on mhfm Solo (1 Mei 2012)